Stay on this page and when the timer ends, click 'Continue' to proceed.

Continue in 17 seconds

Tawuran Marak Tiap Ramadhan, Sahroni: Polisi Perlu Susun Kerjasama Pencegahan Lintas Sektor!

Tawuran Marak Tiap Ramadhan, Sahroni: Polisi Perlu Susun Kerjasama Pencegahan Lintas Sektor!

Source: Liputan 6

Liputan6.com, Jakarta - Belasan remaja terlibat tawuran dan saling lempar petasan di wilayah Bantargebang, Kota Bekasi, terekam video yang viral di media sosial. Kanit Reskrim Bantargebang AKP Sukarna mengatakan tawuran tersebut terjadi pada Minggu (24/3/2024). Imbasnya, arus lalu lintas sempat macet karena para remaja itu beraksi sekitar 10 menit di lokasi.

Melihat kembali terjadinya fenomena ini, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni mengaku bingung lantaran permasalahan ini tak pernah kunjung selesai. Karenanya, politisi Partai NasDem tersebut meminta Polri untuk menghadirkan pendekatan baru dalam menyelesaikan perkara tawuran ini. Terutama yang marak saat bulan Ramadan.

"Saya bingung sebenarnya. Kok sudah puluhan tahun hal kayak gini masih aja kejadian terus. Berarti pedekatan yang selama ini kita lakukan, patroli dan pembubaran misalnya, masih kurang efektif. Maka coba kita hadirkan pendekatan baru, kita coba cari penyebabnya. Agar ini bisa tuntas sampai ke akar permasalahannya," ujar Sahroni dalam keterangan, Selasa (26/3/2024).

Maka dari itu, Sahroni meminta Polri untuk bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan lainnya. Hal tersebut guna menghadirkan kajian dan program yang lebih komprehensif dan solutif.

"Coba Polri bersama pihak-pihak terkait, seperti Kemenpora, Kemenag, Kemensos, serta ormas keagamaan, untuk duduk bersama guna menghadirkan pendekatan yang lebih komprehensif. Jadi nantinya, program ini tidak hanya bersifat membubarkan saat kejadian, tapi juga bisa mencegah, bahkan meredam," tambah Sahroni.

Karena Sahroni tidak ingin aksi-aksi kenakalan, seperti tawuran, terus berlanjut tanpa adanya solusi yang benar-benar efektif.

"Jangan sampai kita terjebak cara lama, tidak efektif, melelahkan. Ada kejadian baru bubarkan, besoknya begitu lagi diulang-ulang," tutup Sahroni.