Stay on this page and when the timer ends, click 'Continue' to proceed.

Continue in 17 seconds

Lebih dari 2 Ribu Calon Dokter Spesialis Alami Gejala Depresi, Bahkan Ada yang Ingin Akhiri Hidup

Lebih dari 2 Ribu Calon Dokter Spesialis Alami Gejala Depresi, Bahkan Ada yang Ingin Akhiri Hidup

Source: Liputan 6

Liputan6.com, Jakarta Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunjukkan ada 2.716 calon dokter spesialis mengalami gejala depresi.

Angka ini didapat dari hasil skrining kesehatan jiwa program pendidikan dokter spesialis (PPDS). Penapisan dilakukan di 28 rumah sakit vertikal pada 21, 22, dan 24 Maret 2024.

Total peserta skrining dari seluruh rumah sakit adalah 12.121 PPDS dan metodenya menggunakan kuesioner Patient Health Questionnaire-9 atau PHQ-9.

Hasilnya, sebanyak 22,4 persen mahasiswa program pendidikan dokter spesialis terdeteksi mengalami gejala depresi. Bahkan, sekitar 3 persen di antaranya mengaku merasa lebih baik mengakhiri hidup atau ingin melukai diri sendiri dengan berbagai cara.

Rincian tingkat depresi dari 22,4 persen PPDS yang bergejala yakni:

Angka 2.716 atau 22,4 persen ini datang dari calon dokter yang sedang menempuh berbagai pendidikan spesialisasi. Dengan rincian terbanyak ditemukan pada calon dokter spesialis yang sedang menjalani:

Depresi menjadi hal yang mengganggu bagi siapa pun terutama tenaga kesehatan termasuk dokter. Ini adalah gangguan suasana hati atau mood yang ditandai dengan perasaan sedih yang mendalam dan rasa tidak peduli.

Depresi biasanya akan memengaruhi seseorang dalam berpikir dan berperilaku, serta dapat memicu berbagai masalah fisik maupun psikologis.

Depresi adalah gangguan yang menyebabkan seseorang mengalami masalah dalam melakukan kegiatan sehari-harinya. Tak jarang seseorang yang mengalami depresi merasa hidupnya tidak ada gunanya lagi. Walaupun begitu, depresi adalah suatu penyakit yang dapat disembuhkan.