Stay on this page and when the timer ends, click 'Continue' to proceed.

Continue in 17 seconds

Prabowo Bidik Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 8%, Ini Kata Ekonom

Prabowo Bidik Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 8%, Ini Kata Ekonom

Source: Liputan 6

Liputan6.com, Jakarta - Pengamat Ekonomi dari Indonesia Strategic and Economic Action Institution Ronny P Sasmita, kembali menyoroti pernyataan Prabowo yang berjanji akan menorehkan angka pertumbuhan ekonomi 8 persen pada tahun ketiga pemerintahannya, yang terdengar sangat diplomatis dan manis.

Menurut Ronny, secara empiris Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang hampir 10 tahun sudah "jor-joran" dengan berbagai cara dan strategi untuk mengejar 7 persen, nyatanya yang didapat hanya di kisaran 5 persen.

Maka, Prabowo yang dengan bangga menyatakan sebagai kelanjutan dari pemerintahan Jokowi juga akan terjebak dengan hal yang sama, janji pertumbuhan yang manis tapi faktanya biasanya saja.

Ia menilai pemerintahan Prabowo-Gibran berpotensi meneruskan tren pertumbuhan di era Jokowi, yakni terperangkap di dalam kisaran 5 persenan, jika tidak menghadirkan strategi pembangunan yang revolusioner dan perubahan kebijakan secara signifikan

"Pekerjaan untuk mencapai angka 8 persen tidaklah mudah. Pemerintah harus aktif terlibat dalam membangun daya saing sektor manufaktur atau memodernisasi sektor manufaktur nasional secara serius dan signifikan agar menghasilkan produk yang berdaya saing tinggi di pasar global di satu sisi dan menyerap sebanyak-banyakanya tenaga kerja di sisi lain," kata Ronny kepada Liputan6.com, Senin (20/5/2024).

Selain itu, Pemerintah juga harus aktif mengembangkan daya saing sektor jasa agar lebih kompetitif dan semakin besar kontribusinya kepada pertumbuhan ekonomi.

Tak hanya itu saja kata Ronny, Pemerintahan baru juga perlu melakukan revitalisasi dan modernisasi sektor pertanian, baik untuk ketahanan pangan maupun untuk ekspor.

"Mengakselerasi pembangunan SDM nasional agar menghasilkan angkatan kerja yang produktif dan kreatif, dan melakukan transfer teknologi serta pengembangan teknologi domestik agar tidak semakin tertinggal dengan negara maju," ujarnya.