Stay on this page and when the timer ends, click 'Continue' to proceed.

Continue in 17 seconds

Korban Terbanyak Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines Duduk di Area Belakang Pesawat

Korban Terbanyak Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines Duduk di Area Belakang Pesawat

Source: Liputan 6

Liputan6.com, Jakarta - Insiden turbulensi parah yang dialami pesawat Singapore Airlines SQ321 mengungkapkan fakta lain. Salah seorang petugas medis yang memberi pertolongan pertama pada pasien setelah pesawat mendarat di Bandara Suvarnabhumi Bangkok mengungkapkan bahwa kabin belakang pesawat mengalami kerusakan terparah.

Dalam wawancara dengan Thai PBS dan diterjemahkan oleh 8world, petugas bernama dr. Wichanya itu menyatakan sebagai bagian dari tim medis yang ditempatkan di bandara, dia diinformasikan bahwa pesawat yang bermasalah akan mendarat dalam 30 menit dan banyak yang terluka di dalamnya. Informasi awal menyatakan seorang penumpang pesawat tewas dan 30 orang lainnya terluka.

Mengutip AsiaOne, Minggu (26/5/2024), dia segera bekerja mempersiapkan kedatangan pesawat dan mengaktifkan tenaga medis yang dibutuhkan. Dia mengakui bahwa awalnya skeptis ketika mendengar tentang jumlah orang yang terluka di dalam pesawat karena angkanya terus berfluktuasi.

Setelah pesawat mendarat 10 menit lebih awal dari perkiraan, dr. Wichyanya menjadi salah satu orang pertama yang memasuki kabin. Dia menggambarkan kabin depan hanya mengalami sedikit kerusakan atau bahkan tidak ada tanda-tanda kerusakan. Namun saat berjalan menuju ke tengah, dia menyadari bahwa ada lebih banyak kerusakan pada perangkat keras serta lebih banyak penumpang yang terluka.

Dia menyatakan bagian yang mengalami kerusakan terparah dan jumlah korban luka terbanyak adalah bagian belakang pesawat. Dia menambahkan bahwa sesuai prosedur, evakuasi diprioritaskan kepada mereka yang mengalami luka ringan dan berat, dan mengeluarkan mereka dari pesawat untuk perawatan dan evaluasi sebelum membawa mereka ke rumah sakit.

"Suasana di dalam kabin saat itu sangat sepi. Kemungkinan besar para penumpang masih syok setelah mengalami pengalaman mengerikan tersebut," ucapnya.